
Nilai tukar Poundsterling (GBP) terhadap Dolar AS (USD) terus melemah selama lima hari berturut-turut dan kini diperdagangkan di sekitar 1,3340 pada sesi Asia, Kamis(23/10) pagi. Tekanan terhadap Pound meningkat karena penguatan Dolar AS di tengah meningkatnya kekhawatiran pasar menjelang rilis data inflasi AS pada Jumat nanti. Situasi ini diperparah oleh penutupan sebagian pemerintahan AS yang menunda rilis data ekonomi penting, membuat investor lebih berhati-hati.
Dolar AS juga mendapatkan dorongan tambahan dari meningkatnya optimisme terhadap potensi kesepakatan perdagangan antara AS dan Tiongkok. Presiden Donald Trump mengatakan ia berharap dapat mencapai "beberapa kesepakatan" dengan Presiden Xi Jinping saat bertemu di Korea Selatan minggu depan, termasuk pembahasan ekspor kedelai, pembatasan senjata nuklir, dan pembelian minyak Rusia oleh Tiongkok. Di sisi lain, pelaku pasar memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 97% pada Oktober dan 96% pada Desember, seiring meningkatnya tekanan terhadap ekonomi AS.
Poundsterling sendiri terpukul oleh rilis data inflasi Inggris bulan September yang menunjukkan kenaikan 3,8% secara tahunan, lebih rendah dari ekspektasi 4%. Meski masih jauh di atas target Bank of England sebesar 2%, angka ini menunjukkan tanda-tanda perlambatan harga, sehingga menurunkan ekspektasi pasar bahwa bank sentral Inggris akan kembali menaikkan suku bunga. Kombinasi data lemah dan kekuatan Dolar AS membuat pasangan GBP/USD terus berada di bawah tekanan. (az)
Sumber: Newsmaker.id
GBP/USD turun lagi untuk sesi kedua dan sekarang diperdagangkan di sekitar 1,3250 pada sesi Asia Rabu(29/10) pagi. Pound melemah setelah data British Retail Consortium (BRC) nunjukin harga pangan di I...
Poundsterling Inggris melemah ke kisaran $1,34, level terendah dalam seminggu, setelah data menunjukkan pemerintah Inggris meminjam £7,2 miliar lebih banyak dari perkiraan pada paruh pertama tahun fi...
Poundsterling Inggris (GBP) menguat tajam terhadap Dolar AS (USD) pada hari Rabu, dengan GBP/USD naik ke level tertinggi satu minggu, mencapai level terkuatnya sejak 24 September, karena Greenback mas...
GBP/USD sedikit menguat pada hari Selasa, merayap ke area 1,3450 dan memasuki sesi bullish ketiga berturut-turut. Angka pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris Raya (UK) melampaui ekspektasi, ...
Poundsterling Inggris (GBP) menguat terhadap Dolar AS (USD) pada hari Jumat, dengan GBP/USD mengakhiri penurunan dua hari berturut-turut. Saat artikel ini ditulis, pasangan mata uang ini berada di dek...
Bank Sentral Australia (RBA) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tunai pada level saat ini setelah rapat kebijakan bulan November. RBA menilai bahwa meskipun kondisi keuangan membaik, tekanan inflasi masih ada di perekonomian, terutama...
Pasangan mata uang EUR/USD melanjutkan penurunannya untuk sesi kelima berturut-turut pada Selasa(4/11) pagi, diperdagangkan di sekitar level 1,1510 selama sesi Asia. Penurunan ini terjadi seiring dengan penguatan Dolar AS, yang mendapatkan dukungan...
Harga perak (silver) menguat tipis hari ini setelah sebelumnya melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari satu dekade, didorong oleh dua faktor utama: permintaan industri yang kuat (khususnya dari sektor tenaga surya dan elektronik) dan defisit...
Saham Asia dibuka lebih rendah pada hari Selasa(4/11), berbalik arah dari kenaikan Wall Street yang dipicu oleh kesepakatan besar Amazon dengan...
Asian stock markets moved mixed on Monday, November 3, 2025. Japan led the gains: the Nikkei 225 remained near its record high of around 52.4...
Saham Eropa dibuka sedikit menguat di bulan November, dengan STOXX 50 dan STOXX 600 menguat 0,2%, setelah penutupan Oktober mendekati rekor...
Aktivitas ekonomi di sektor manufaktur Amerika Serikat (AS) terus mengalami kontraksi pada bulan Oktober, dengan Indeks Manajer Pembelian (PMI)...